
Teks Negosiasi: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Struktur, Unsur, Contoh dan Kaidahnya
Teks Negosiasi atau biasa disebut teks perundingan merupakan sebuah bentuk komunikasi tertulis yang digunakan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan. Melalui teks negosiasi, pihak-pihak tersebut berinteraksi secara konstruktif dengan tujuan mencapai penyelesaian yang saling menguntungkan.
Dalam teks ini, strategi, argumentasi, dan tawar-menawar digunakan untuk membangun kesepahaman dan meredam potensi konflik. Dengan memahami konsep dan karakteristik dari jenis teks ini, anda dapat lebih efektif dalam merancang pesan dan mencapai hasil yang diharapkan dalam kegiatan negosiasi.
Nah, dalam artikel ini, penulis akan membahas tentang definisi teks negosiasi, ciri, tujuan, struktur, contoh dan kaidahnya. Daripada penasaran, yuk simak ulasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Teks Negosiasi
Apa Pengertian Teks Negosiasi? Menurut buku Teks Negosiasi oleh Debby dan Mellisa (2020) Teks Negosiasi adalah sebuah teks yang mencakup interaksi sosial untuk mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau saling bertentangan. Jenis teks dapat berwujud teks lisan atau tertulis, digunakan dalam berbagai situasi, seperti bisnis, politik, atau kehidupan sehari-hari.
Dalam jenis teks perundingan, pihak-pihak yang terlibat biasanya menyajikan argumen dan alasan untuk mendukung posisi mereka serta mencari titik temu untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Sikap terbuka dan pemahaman terhadap perspektif pihak lain menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Teks ini merupakan salah satu bentuk teks yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Secara sederhana, teks ini digunakan untuk mencapai kesepakatan antara dua atau lebih pihak. Jenis teks ini seringkali ditemui dalam konteks bisnis, politik, atau proses negosiasi kontrak.
Ciri-ciri Teks Negosiasi
Menurut buku "Teks Negosiasi" yang ditulis oleh Debby dan Mellisa pada tahun 2020, terdapat beberapa ciri khas yang membedakan teks perundingan dari jenis teks lainnya. Berikut adalah perubahan gaya bahasa dan penulisan yang disesuaikan:
Mencapai Kesepakatan yang Menguntungkan Secara Bersama-sama
Teks perundingan ini memiliki tujuan utama untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Penekanan utama dalam negosiasi adalah mencapai hasil yang menguntungkan dan memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat.
Fokus pada Tujuan Praktis
Jenis teks ini berfokus pada pencapaian tujuan yang praktis dan dapat diimplementasikan.
Negosiasi bertujuan untuk mencapai hasil yang dapat dijalankan dan memberikan manfaat konkret bagi semua pihak yang terlibat.
Memperhatikan Kepentingan Bersama
Dalam negosiasi, prioritas diberikan pada kepentingan bersama. Negosiasi berusaha untuk mencapai kesepakatan yang memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat dan menciptakan nilai tambah secara kolektif.
Digunakan sebagai Sarana Pencarian Solusi
Teks ini digunakan sebagai alat untuk mencari solusi atau penyelesaian bagi permasalahan yang ada. Melalui diskusi dan tawar-menawar, negosiasi berupaya untuk menemukan jalan tengah atau kesepakatan yang memenuhi kebutuhan dan kepentingan semua pihak.
Tujuan Teks Negosiasi
Salah satu tujuan dari pembuatan teks perundungan adalah mencari kesepakatan tanpa adanya tekanan dari pihak lain. Dalam hal ini, kegagalan negosiasi terjadi apabila kesepakatan tidak tercapai. Secara lebih rinci, tujuan teks perundingan meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
Mencapai Kesepakatan Bersama
Tujuan dari jenis teks ini menciptakan kesepahaman dan persetujuan di antara pihak-pihak yang terlibat. Hal ini melibatkan penyelesaian perbedaan pandangan atau kepentingan sehingga dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Menjelaskan Kondisi dan Syarat
Teks perundingan juga bertujuan untuk menyampaikan dengan jelas kondisi, syarat, atau parameter yang menjadi dasar kesepakatan. Hal ini penting agar kedua belah pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai komitmen dan tanggung jawab masing-masing.
Memberikan Ruang untuk Tawar-Menawar
Sebagai alat komunikasi, negosiasi memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang terlibat untuk saling memberikan penawaran atau kontratawaran guna mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Membangun Hubungan yang Baik
Proses negosiasi juga dapat menjadi sarana untuk membangun hubungan yang baik antara pihak-pihak yang terlibat. Menciptakan suasana kerja sama dan saling menghormati dapat membantu memperkuat hubungan bisnis jangka panjang.
Menghindari Konflik Berkepanjangan
Teks perundingan ini memiliki tujuan untuk mencegah atau mengurangi konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan kepentingan. Dengan mencapai kesepakatan secara tertulis, potensi konflik berkepanjangan dapat diminimalisir.
Jenis Teks Negosiasi
Ada dua jenis utama dalam teks perundingan, yaitu teks tuturan langsung dan teks tuturan tidak langsung.
Teks Negosiasi Tuturan Langsung
a. Pemecahan Konflik
Jenis teks ini digunakan untuk memecahkan konflik atau masalah yang timbul dengan tujuan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Contoh: Ketika dua perusahaan memiliki perselisihan mengenai hak cipta, mereka dapat menggunakan teks perundingan untuk mencari solusi yang memuaskan kedua belah pihak.
b. Kerja Sama
Teks ini berfokus pada permohonan kerja sama antara pengusaha dan pihak lain, seperti bank, untuk meminjam modal usaha atau menjalin kerja sama yang menguntungkan semua pihak.
Contoh: Seorang pengusaha restoran mengajukan proposal kerja sama kepada pemasok bahan baku untuk mendapatkan harga yang lebih baik dan memperoleh manfaat lainnya.
c. Negosiasi Penjual dan Pembeli
Jenis teks ini mencakup proses jual-beli antara penjual dan pembeli dengan tujuan mencapai kesepakatan harga, kualitas, dan syarat-syarat lainnya.
Contoh: Seorang produsen mobil sedang dalam negosiasi dengan dealer untuk menentukan harga, jumlah pesanan, dan persyaratan lainnya.
Teks Negosiasi Tuturan Tidak Langsung
Jenis teks ini berbentuk surat menyurat, di mana pihak pertama mengajukan permohonan atau proposal, dan pihak kedua memberikan jawaban atau tanggapan.
Contoh: Seorang individu mengajukan surat permohonan penawaran kerjasama kepada perusahaan lain, dan perusahaan tersebut kemudian menjawab dengan surat balasan yang berisi syarat-syarat dan kesepakatan yang diajukan.
Selain itu, teks perundingan juga dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek lainnya:
a. Berdasarkan Situasi
Negosiasi Formal
Terjadi dalam konteks formal seperti dalam rapat resmi atau forum negosiasi yang diatur secara struktural.
Negosiasi Non-Formal atau Informal
Dilakukan dalam situasi yang lebih santai atau informal, seperti diskusi di antara kolega di tempat kerja.
b. Berdasarkan Jumlah Negosiator
Negosiasi dengan Pihak Penengah
Melibatkan pihak ketiga yang bertindak sebagai mediator atau penengah dalam mencapai kesepakatan antara pihak yang berkonflik.
Negosiasi tanpa Pihak Penengah
Dilakukan secara langsung antara pihak-pihak yang terlibat tanpa adanya mediator eksternal.
c. Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian
Negosiasi Kolaboratif (Win-Win)
Mengarah pada kesepakatan yang saling menguntungkan dan memaksimalkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.
Negosiasi Dominatif (Win-Lose)
Pihak yang lebih kuat atau dominan berupaya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada pihak lain.
Negosiasi Akomodatif (Lose-Win)
Pihak yang lebih lemah atau mengalah demi mencapai kesepakatan dengan pihak yang lebih kuat, meskipun mungkin harus mengorbankan sebagian kepentingannya.
Negosiasi Menghindari Konflik (Lose-Lose)
Pihak-pihak yang terlibat tidak berhasil mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak sehingga menghasilkan kerugian bagi semua pihak.
Struktur Teks Negosiasi
Berdasarkan buku "Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia" yang diterbitkan oleh Kemendikbud pada tahun 2020, struktur teks perundingan memiliki peran penting dalam menggambarkan alur teks sehingga isi teks dapat dengan mudah dipahami. Berikut adalah perubahan gaya bahasa dan penulisan yang disesuaikan:
Orientasi
Pada bagian ini, topik atau masalah yang menjadi sengketa diperkenalkan kepada pihak yang terlibat.
Pengajuan
Pihak pertama mengajukan pernyataan atau tuntutan kepada pihak kedua, yang mengundang tanggapan dari pihak tersebut.
Penawaran
Pihak kedua memberikan respons dengan melakukan tawar-menawar atau penolakan terhadap tuntutan yang diajukan oleh pihak pertama.
Kesepakatan
Keputusan akhir dicapai setelah kedua belah pihak melakukan proses tawar-menawar dan mencapai titik kesepakatan.
Selain struktur wajib tersebut, terdapat beberapa jenis struktur teks perundingan lainnya, antara lain:
Struktur Sederhana
Pembuka: Teks dimulai dengan salam pembuka dan pengenalan permasalahan yang akan dinegosiasikan.
Isi: Bagian ini berisi proses negosiasi antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan.
Penutup: Bagian ini berisi hasil dari negosiasi dan salam penutup.
Penjual - Pembeli
Orientasi: Teks dimulai dengan salam pembuka dan penanyaan mengenai kepentingan pembeli.
Permintaan: Pembeli mengajukan permintaan kepada penjual.
Pemenuhan: Penjual memberikan respons dan memenuhi permintaan dari pembeli.
Penawaran: Proses negosiasi antara penjual dan pembeli.
Persetujuan: Kesepakatan yang dicapai antara penjual dan pembeli.
Pembelian: Transaksi antara penjual dan pembeli.
Penutup: Teks ditutup dengan salam penutup.
Pengusaha/Nasabah - Pihak Bank
Orientasi: Teks dimulai dengan salam pembuka dan menyampaikan kepentingan yang relevan.
Pengajuan: Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada pihak bank.
Penawaran: Proses negosiasi antara nasabah dan pihak bank.
Persetujuan: Hasil negosiasi yang dicapai antara nasabah dan pihak bank.
Penutup: Teks ditutup dengan salam penutup.
Unsur Teks Negosiasi
Berikut adalah beberapa unsur teks perundingan yang perlu diperhatikan:
Partisipan
Unsur ini mencakup pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi, baik sebagai pengajuan maupun penawaran. Dalam beberapa kasus, terdapat pihak ketiga yang berperan sebagai penengah atau mediator dalam menyelesaikan konflik atau masalah.
Perbedaan Kepentingan
Negosiasi terjadi ketika terdapat perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak. Perbedaan ini menjadi pemicu untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Pengajuan dan Penawaran
Dalam teks perundingan, pihak-pihak yang terlibat akan mengajukan proposal atau permohonan, serta memberikan penawaran atau tanggapan terhadap penawaran yang diterima.
Kesepakatan
kesepakatan merupakan hasil dari negosiasi yang berhasil. Tujuan utama dari teks perundingan adalah mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak.
Tidak Terjadinya Kesepakatan
Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, hal itu berarti negosiasi belum berhasil. Dalam hal ini, perlu dilakukan evaluasi dan upaya lanjutan untuk mencapai kesepakatan di masa depan.
Contoh Teks Negosiasi
Sebagai contoh, berikut adalah potongan teks perundingan yang perlu diketahui:
"Salam sejahtera, saya mewakili perusahaan XYZ dan ingin membahas kontrak pasokan dengan perusahaan Anda. (Pendahuluan)
Kami berharap untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dan jaminan kualitas yang baik. (Badan teks)
Namun, kami memahami bahwa perusahaan Anda memiliki kebutuhan yang perlu dipertimbangkan. Mari kita diskusikan cara mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. (Penutup)
Kami menghargai waktu dan upaya Anda dalam negosiasi ini, yakin bahwa kita dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Harapan kami adalah menyelesaikan kontrak dengan cepat untuk memulai pasokan produk secepatnya.
Kaidah Teks Negosiasi
Teks perundingan ini memiliki kaidah kebahasaan yang membedakannya dari teks lainnya. Berdasarkan Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kemendikbud (2020), berikut adalah kaidah kebahasaan teks negosiasi yang telah disesuaikan:
a. Bahasa Persuasif
Bahasa persuasif digunakan dalam teks perundingan untuk membujuk atau menarik perhatian. Contohnya, "Baju ini sangat bagus, Mi. Cocok untuk acara formal maupun non formal."
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif digunakan untuk menyampaikan pernyataan yang memberikan informasi atau berita tentang suatu hal.
c. Kesantunan Bahasa
Jenis teks ini menggunakan bahasa yang santun antara kedua belah pihak. Hal ini penting untuk menjaga komunikasi yang baik demi mencapai negosiasi yang sukses.
d. Penggunaan Konjungsi
Teks perundingan menggunakan kata penghubung (konjungsi), seperti "kalau," "begitu," "meskipun," "walaupun," dan sebagainya.
e. Kalimat Efektif
Kalimat efektif dalam teks ini harus padat, singkat, jelas, lengkap, dan mampu menyampaikan informasi secara tepat. Tujuannya adalah agar mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca, serta sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
f. Berisi Pasangan Tuturan
Teks perundingan mengandung dialog yang merupakan bentuk tuturan dua orang atau lebih untuk menyampaikan maksud dan tujuan tertentu.
g. Bersifat Memerintah dan Memenuhi Perintah
Dalam negosiasi, terdapat pihak yang memberikan perintah dan pihak lain yang memenuhi perintah tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya, saat berbelanja, pembeli memberikan perintah untuk mengambilkan baju yang diinginkan, sedangkan penjual memenuhi perintah tersebut.
h. Penggunaan Pronomina Personal
Teks perundingan menggunakan pronomina atau kata ganti untuk menggantikan nomina atau frasa nomina. Contohnya, "Saya," "kami," atau "anda."
i. Kalimat Langsung
Selain menggunakan kalimat yang efektif, teks perundingan juga menggunakan kalimat langsung yang menirukan ucapan atau tuturan orang lain.
j. Kalimat Kontras
Kalimat kontras digunakan dalam jenis teks ini untuk membuat perbandingan. Misalnya, dengan menggunakan kata keterangan "terlalu," "lebih/kurang," "seperti," atau dengan menggunakan imbuhan "se-" dan lainnya.
Dengan memperhatikan kaidah kebahasaan ini, pelaku bisnis dapat menggunakan jenis teks dengan efektif dalam mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Demikianlah pembahasan yang telah disampaikan mengenai pengertian teks negosiasi, ciri, tujuan, struktur, dan contohnya. Semoga ulasan ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Jika terdapat pertanyaan lebih lanjut atau topik lain yang ingin dibahas, jangan ragu untuk mengajukannya. Terima kasih sekali lagi dan semoga sukses dalam proses negosiasi Anda!